Di tengah dunia yang serba cepat, serba digital, dan penuh distraksi, banyak anak muda hari ini sibuk mengejar trending, likes, dan followers. Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya “Dari mana aku belajar cara menjadi manusia yang kuat, bijak, dan punya arah hidup yang jelas?”
Di sinilah sirah, kisah hidup Rasulullah ﷺ dan para sahabat, jadi sangat relevan dan penting.
-
Sirah Memberi Role Model Nyata di Tengah Krisis Figur. Banyak tokoh viral di media sosial, tapi tidak semuanya patut dicontoh. Sirah memberi kita figur yang bukan hanya inspiratif, tapi juga autentik, konsisten, dan bernilai abadi. Rasulullah ﷺ bukan hanya pemimpin, tapi juga sahabat, suami, ayah, guru, dan manusia yang utuh.
-
Panduan Hidup yang Realistis, Bukan Sekadar Motivasi Di era sekarang, kita sering dijejali dengan motivasi instan dan toxic positivity. Sirah justru mengajarkan bahwa hidup itu memang penuh ujian, dan bagaimana menghadapinya dengan sabar, cerdas, dan bertawakal.
-
Membangun Jati Diri di Tengah Krisis Identitas. Banyak anak muda bingung dengan identitas, ikut tren, ikut arus. Lewat sirah, kita belajar siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa tujuan kita hidup. Sirah memberi arah dan makna yang dalam.
-
Relevansi Nilai-Nilai Sirah dalam Dunia Digital, Nilai seperti jujur (amanah), sabar, adil, rendah hati, dan bijaksana bukan cuma untuk zaman unta dan pasir. Justru di era digital, saat hoaks, cancel culture, dan konten viral bisa menghancurkan reputasi, nilai-nilai dari sirah jadi filter dan kompas moral yang kita butuhkan.
-
Sirah sama dengan Power Bank Iman dan Semangat Ketika kita merasa lelah, putus asa, atau kehilangan motivasi, membaca sirah itu seperti mengisi ulang baterai iman. Kita sadar “Nabi aja pernah sedih dan jatuh, tapi beliau bangkit. Aku juga bisa.”
Jadi, Buat Anak Muda Hari Ini, Sirah bukan kisah kuno. Sirah adalah GPS kehidupan, kompas moral, dan sumber energi ruhani. Kita butuh sirah lebih dari sekadar hiburan digital, karena sirah memberi kita arah, makna, dan inspirasi yang tak lekang zaman.
Author: Marta Jaya,S.Pd.,M.Pd.




